Selasa, 28 April 2015

KEUNGGULAN AIR SUSU IBU (ASI) DENGAN SUSU FORMULA



KEUNGGULAN AIR SUSU IBU (ASI) DENGAN SUSU FORMULA

ASI adalah minuman wajib bagi setiap bayi baru lahir, Pemberian ASI pada bayi dapat memberikan manfaat yang sangat banyak dan beragam baik untuk ibu maupun bayi. Namun pada zaman yang serba maju ini, banyak orang tua yang belum sadar akan pentingnya pemberian ASI untuk anaknya dan lebih memilih menggunakan susu formul, Padahal manfaat ASI sangat banyak sekali, dilihat dari segi ekonomi, maupun segi kesehatan Ibu dan anak.
Susu sapi untuk manusia sedangkan susu manusia untuk Sapi, apakah demikian??? Tentu saja Tidak, apa kah anda rela anak yang anda kandung selama 40 minggu mendapatkan label anak sapi coba pikirkan.
Masyarakat pada umumnya mempunyai anggapan yang sangat salah, yaitu susu sapi lebih baik dibandingkan air susu ibu (ASI), Coba kita pikirkan setiap pabrik susu formula dengan segala macam daya upaya memperbaiki struktur gizi yang terkandung dalam susu formula, tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan kualitas susu bubuknya supaya mirip dengan kualitas air susu ibu (ASI). Dengan demikian  ASI merupakan pilihan paling tepat bagi bayi.
WHO merekomendasikan bahwa ASI merupakan yang terbaik bagi bayi. Disebabkan  ASI dapat membantu bayi untuk bertahan melawan infeksi, mencegah alergi dan untuk melindungi bayi terhadap berbagaimacam penyakit kronis. Meskipun sebagian besar ibu mengetahuai bahwa ASI merupakan pilihan nutrisi terbia bagi bayi, tapi tidak semua ibu dapat dan ingin melakukannya. Bagi ibu-ibu yang tidak dapat menyusui atau memutuskan untuk tidak menyusui dan menggunakan susu formula sebagai alternatif merupakan keputusan yang sangat pribadiuntuk mereka.


Beragam manfaat dari Air Susu Ibu (ASI):
a.       Lebih ekonomis
Air susu ibu (ASI) tersedia secara alamiah, ibu hanya perlu mengunsumsi makanan yang mencukupi gizi yang seimbang, tidak perlu takut  kekurangan dengan memberikan bayi ASI dapat menghemat pengeluaran tambahan tiap bulan untuk pembelian susu formula, anda tidak perlu repo-repot untuk membeli botol susu dan alat untuk mensterilkan. Lagi pula bayi yang minum ASI daya tahan tubuhnya lebih kuat, dan jarang menimbulkan efek alergi pada tubuh, sehingga bayi yang di berikan asi jarang sakit di bandingkan dengan bayi yang mengonsumsi susu formula sehingga dapat mengurangi pengeluaran biaya pengobatan.
b.      Kesehatan untuk ibu dan anak
ü  ASI memberikan perlawanan terhadap infeksi, sebab antibodi yang diberikan ibu dapat membantu bayi melawan beberapa penyakit infeksi, seperti: diare, infeksi telinga, infeksi saluran pernafasan dan radang selaput.
ü  ASI baik untuk bayi yang lahir prematur untuk dapat berkontribusi dalam sistem kekebalan tubuh bayi.
ü  ASI mencegah kegemukan atau obesitas pada anak.
ü  Dengan Memberikan ASI membuat ibu agar percaya diri untuk mengurus anaknya,
ü  Dengan pemberian asi dapat membakar kalori dan membantu mengecilkan Rahim ibu.
ü  ASI mengandung nutrisi yang mudah dicerna oleh bayi yang baru lahir.
ü  ASI memiliki banyak vitamin serta  mineral yang dibutuhkan bayi baru lahir
ü  Dengan ASI ibu telah memperkenalkan budaya melalui makanan yang dimakan oleh ibu dan dirasakan oleh bayi dari ASI yang diberikan.
ü  Dengan ASI eksklusif  menurut beberapa studi dapat membuat anak memiliki IQ lebih tinggi daripada anak yang diberikan susu formula.
ü  Dari beberapa studi mengunkapkan bahwa menyusui dapat membantu ibu mengurangi resiko kanker payudara, tekanan darah tinggi, mengurangi resiko kanker rahim dan ovarium. Bahkan menurut studi National Institutes of Health Women’s Health Initiative, ibu yang menyusui selama 7-12 bulan setelah melahirkan memiliki resiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Menyusui bukanlah hal yang mudah bagi ibu yang baru memiliki anak, oleh sebab itu diperlukan kesabaran dan ketelatenan dalam memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayi, sehingga ibu didapatkan kondisi nyaman. Susu formula disiapkan sebagai pengganti ASI, diproduksi di bawah kondisi steril, susu formula berusaha untuk dapat menduplikasi atau bersaing dengan susu ibu
Beragam manfaat susu formula bagi ibu dan anak
1.      Nyaman dan Mudah
Semua orang dapat memberikan susu kepada bayi setiap saat tidak mesti ibunya bias ayah atau neneknya, Jika ibu berada di tempat umum, ibu tidak perlu mencari tempat khusus untuk dapat memberikan ASI-nya, ibu dengan mudah langsung memberikannya di tempat umum. Hanya bedanya  ibu perlu membawa perlengkapan untuk membuat susu.
2.      Waktu dan frekuensi menyusui
Disebabkan karna susu formula tidak dapat dicerna dengan baik oleh bayi dibandingkan Air Susu Ibu (ASI), maka susu formula sebaiknya diberikan lebih sering daripada bayi yang menggunakan Air Susu Ibu (ASI).
3.      Diet
Ibu yang memberikan susu formula kepada  bayinya tidak perlu memikirkan hal-hal yang mereka makan atau minum, karena hal yang dimakan dan diminum tidak akan akan mempengaruhi bayi mereka.
Perbandingan Antara Air Susu Ibu (ASI) dengan  Susu Formula :
a.       Komposisi ASI dapat berubah setiap waktu sesuai dengan kondisi serta  kebutuhan bayi. Sistem pencernaan bayi yang belum dapat bekerja secara sempurna disempurnakan oleh komposisi ASI yang mempermudah penyerapan sehingga dapat dengan mudah dipergunakan oleh tubuh bayi. Saat lapar bayi akan menyusu lebih lama pada ibunya,dan  kandungan ASI yang diperoleh akan lebih kental dan padat sehingga bayi lebih cepat kenyang. Sedangkan Susu formula tidak mungkin memiliki komposisi yang berubah-ubah.
b.      Air susu ibu (ASI) mengandung enzim lipase yang membantu mencerna lemak (pencernaan bayi belum sempurna untuk mengonsumsi lemak), sedangkan Enzim ini tidak terdapat pada susu formula.
c.       Air susu ibu (ASI) mengandung asam lemak esensial dan termasuk DHA, ini tidak terdapat pada susu formula yang dimana asam lemak esensial dibutuhkan untuk pertumbuhan otak, mata, dan kesehatan pembuluh.
d.      Air susu ibu (ASI) tidak menyebabkan bayi mengalami sembelit seperti yang sering dialami  pada bayi yang mengonsumsi susu formula.
e.       Air susu ibu (ASI) banyak mengandung protein jenis Whey yang mudah dicerna. Jadi, bayi yang mendapatkan  ASI akan lebih cepat merasa lapar ingin disusui. Dengan Sering menyusui berdampat sangat baik dalam peningkatan produksi ASI ibu, terutama di malam hari.
f.       Pada tahun pertama, bayi sangat rentan terhadap penyakit. ASI mengandung sel-sel darah putih dan sejumlah faktor antiinfektif yang melindungi bayi dari infeksi. ASI juga mengandung antibodi terhadap berbagai infeksi yang pernah dialami ibu sebelumnya. Hal Ini tidak terdapat  pada susu formula.
g.      Bayi yang diberi ASI 7 kali lebih jarang terkena radang paru-paru dan 4 kali lebih tidak terkena radang otak atau meningitis dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.
h.      Anak yang diberi ASI 16 kali lebih jarang dirawat di rumah sakit dibandingkan bayi yang diberi susu formula.
i.        Kandungan DHA dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayi, usus bayi dapat menyerap lebih optimal dan tidak membutuhkan banyak energi untuk mencernanya. Sedangkan Dalam susu formula, kandungan DHA-nya berlebihan sehingga membahayakan metabolisme bayi karena tubuhnya dipaksa untuk mengeluarkan asam lemak esensia.
j.        Zat besi pada ASI dapat dicerna maksimal sampai 50% oleh bayi, sedangkan zat besi pada susu hewan (biasanya susu formula) hanya 10%. Zat besi dibutuhkan agar tidak terserang anemia dan bermanfaat untuk perkembangan otak.

PERENCANAAN PENGAJARAN MIKRO

 




TUGAS INDIVIDU
RENCANA PEMBELAJARAN MIKRO
Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Mikro dengan dosen pengampu Drs. Achmad Sugandi,Mpd


Disusun oleh
Agustina Harianti
030214B001



PRODI D4 KEBIDANAN STIKES  NGUDI WALUYO UNGARAN TAHUN AJARAN 2015-2016



 

PERENCANAAN PENGAJARAN MIKRO


Mata Kuliah    : Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)
Bobot              : 4 SKS
Penenpatan      : Semester 1
Persyaratan      : Anatomi, Fisiologi
Pengajaran       :  Agustina Harianti A,Md.Keb

  A.    Kompetensi Standar
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pendekatan manajemen kebidanan di dasari konsep-konsep sikap dan keterampilan.

  B.     Kompetensi Dasar
1.      Konsep dasar kehamilan
2.      Tanda-tanda kehamilan
3.      Perubahan fisiologis pada kehamilan
4.      Tanda bahaya kehamilan

  C.    Indicator
1.      Menjelaskan konsep dasar kehamilan
2.      Mengidentifikasi tanda-tanda kehamilan
3.      Menjelaskan perubahan fisiologis pada kehamilan
4.      Mengidentifikasi tanda bahaya kehamilan



  D.    Tujuan Latihan Mengajar
Calon guru atau calon dosen diharapkan mampu menguasai keterampilan-keterampilan dasar seperti keterampilan membuka pelajaran, keterampilan mengajar, keterampilan menutup pelajaran serta menggunakan media pembelajaran.
  E.     Tujuan Pembelajaran
1.      Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar kehamilan
2.      Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda-tanda kehamilan
3.      Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan fisiologis pada kehamilan
4.      Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda bahaya kehamilan

  F.     Materi Pembelajaran
1.      Definisi kehamilan
2.      Tanda-tanda kehamilan
3.      Perubahan fisiologis pada kehamilan
4.      Tanda bahaya kehamilan

  G.    Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap
Kegiatan
Metode
Media
Dosen
Mahasiswa
  Pendahuluan    ( 5 Menit )
     1      Memberi salam
1.    Menjawab salam
2.  Memperhatikan
ceramah
LCD
Leptop
Whiteboard
Spidol

     2      Menginformasikan topic
     3  Menjelaskan TUI dan TIK
4.         Menginformasikan cakupan materi perkuliahan pada pertemuan ini
a.    Depinisi kehamilan
b.    Tanda-tanda pasti dan tidak pasti kehamilan
c.    Prubahan fisiologis kehamilan
d.   Tanda bahaya kehamilan
5.      Melakukan  apersepsi
6.      Menyebutkan tugas-tugas mahasiswa
Penyajian
(±15 menit )
1.      Menjelaskan tentang definisi kehamilan
a.    Menanyakan pada mahasiswa definisi kehamilan
b.    Memberi penguatan atas jawaban yang di berikan mahasiswa
c.    Menjelaskan kembali pengertian kehamilan
2.      Mengidentifikasi tanda-tanda kehamilan
a.       Menanyakan pada mahasiswa tentang tanda-tanda kehamilan
b.      Memberikan penguatan atas jawaban yang di berikan mahasiswa
c.       Menjelaskan kembali tentang tanda-tanda kehamilan berdasarkan teori
3.      Menjelaskan perubahan fisiologis pada kehamilan
a.         Menanyakan pada mahasiswa tentang perubahan fsikologis pada kehamilan
b.        Memberikan penguatan atas jawaban yang telah di berikan mahasiswa
c.         Menjelaskan kembali tentang perubahan fisikologis pada kehamilan
4.      Mengidentifikasi tanda bahaya kehamilan
a.         Menanyakan pada mahasiswa tentang tanda bahaya kehamilan
b.        Memberikan penguatan atas jawaban yang telah diberikan mahasiswa
c.         Menjelaskan kembali tentang tanda bahaya kehamilan sesuai dengan teori.


·         Menjawab Pertanyaan

·         Memperhatikan

·         Memperhatikan



·         Tanya jawab
·         ceramah


·         LCD
·         Laptop
·         Whiteboard
·         spidol
Penutup
( 3 menit )
1)      membimbing atau menuntut mahasiswa untuk menyimpulkan materi
·         Menyimpulkan materi perkuliahan
·         Menjawab salam
·         Ceramah
·         Tanya jawab
·         LCD
·         Laptop
2)      mengucapkan salam





  
H.    Evaluasi
a.       Prosedur                      : Post tes dan dalam penyajian
b.      Jenis                            : Lisan
c.       Alat                             : Test
d.      Bentuk                                    : Subyektif
e.       Soal                             : Terlampir

I.       Lampiran
1.      Lampiran uraian materi
2.      Lampiran GBPP asuhan kebidanan I (kehamilan)
3.      Lampiran media pembelajaran



 Kehamilan
  A.    Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi pada wanita yang didahului oleh suatu peristiwa fertilisasi yang membentuk zigot dan akhirnya menjadi janin yang mengalami proses perkembangan di dalam uterus sampai proses persalinan (Netti Herlina, 2006).
  B.     Fisiologi
a)      Konsepsi
Tiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dan indung telur atau sering dinamakan ovulasi. Sel telur ini ditangkap oleh fimbria masuk ke dalam saluran telur. Saat bersetubuh semen ditumpahkan dalam vagina dan jumlahnya berjuta juta, sel sperma bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan ovum oleh sperma biasanya terjadi di ampulla tuba. Masuknya sel sperma dan bersatu dengan sel telur disebut fertilisasi (Risanto dan Ova Emilia, 2008).
b)      Ovum Dan Transpor Ovum
Pada waktu ovulasi, sel telur yang telah masak dilepaskan dan dilempar ke infundibulum. Selanjutnya ia masuk ke dalam ampula sebagai hasil gerakan silia dan kontraksi otot. Sebuah ovum mungkin ditangkap/masuk ke dalam infundibulum tuba yang berlawanan. Keadaan ini disebut migrasi ekstema. Ovum biasanya dibuahi dalam 12 jam setelah ovulasi, dan akan mati bila dalam 24 jam tidak segera dibuahi (Risanto dan Ova Emilia, 2008).
  C.    Tanda -tanda Kehamilan
1)   Tanda tidak pasti
a)   Amenore ( tidak adanya menstruasi )
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de graaf dan ovulasi. Gejala ini sangat penting karena prempuan hamil umumnya tidak mendapat haid. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan diperkirakan kapan persalinan akan terjadi. Namun ini tidak bisa dijadikan sebagai acuan untuk mendeteksi adanya kehamilan, bisa juga akibat dari keletihan atau stres.
b)   Mual dipagi hari (tanpa muntah) terjadi pada 2-8 minggu setelah pembuahan
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Ini sering terjadi pada pagi hari tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Bila terlampau sering, bisa mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum. Akibat mual muntah akan membuat nafsu makan berkurang.
c)   Mengidam ( menginginkan makanan atau minuman tertentu )
Hal ini biasanya mulai pada kehamilan usia 4-8 minggu dan terus berlanjut sampai dengan usia 14-16 minggu.
d)  Sering buang air kecil
Pada awal masa kehamilan, karena adanya desakan rahim kedepan, kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Pada trimester II, sudah mulai menghilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada trimester III gejala ini bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing.
e)   Pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala ( sentral ) menyebabkan adanya iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan  syncope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.sering dijumpai ibu pingsan bila berada pada tempat-tempat ramai.
f)    Mammae menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli pada mamma glandula montgomeri. Ujung saraf tertekan sehingga menyebabkan rasa sakit, terutama pada hamil pertama
g)   Anoreksia ( tidak nafsu makan )
Pada bulan-bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi setelah itu, nafsu makan kembali. Hendaknya nafsu makan tetap dijaga, jangan sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan usia kehamilan.
h)   Konstipasi dan obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat paristaltik usus dan menyebabkan kesulitan untuk buang air besar
i)     Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan usia 12 minggu keatas
Ada beberapa bagian dimana pigmentasi terlihat jelas yaitu:
1)   Sekitar pipi: cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormon hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit
2)   Dinding perut
a)   Striae livide
b)   Striae nigra
c)   Linea alba menjadi hitam
3)   Sekitar payudara
a)   Hiperpigmentasi areola mammae
b)   Puting susu makin menonjol
c)   Kelenjar montgomery makin menonjol
d)  Pembuluh darah menifes sekitar payudara
j)     Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae/ hipertrofi gusi. Sering terjadi pada trimester I.
k)   Varises
Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah vena tersebut terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki, betis dan payudara. Pada multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, sering terjadi pada trimester I dan menghilang setelah persalinan.
2)   Tanda pasti
Seseorang yang dinyatakan positif hamil ditandai dengan:
a)   Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu sesudah pembuahan
b)   Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10 20 minggu. Di dengar dengan stetoscop leanec, alat kardiotokografi, alat dopler, atau dilihat dengan ultrasonografi.
c)   Terasa gerak janin dalam rahim. Pada primigravida bisa dirasakan ketika kehamilan berusia 18 minggu, sedangkan pada multigravida diusia 16 minggu. Terlihat atau teraba gerakan-gerakan janin dan bagian-bagian janin
3)   Tanda kemungkinan kehamilan
a)   Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan
b)  Pada pemeriksaan dalam dijumpai:
1.   Tanda hegar
Pada mingu-mingu pertama istimus uteri mengadakan hipertropi sehingga lebih panjang dan lebih lunak.
2.   Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hinga menonjol jelas ke jurusan tersebut. Sehingga pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di daera implantasi dari blastocist dan daerah insersi plasenta
3.   Tanda chadwicks
Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna biru ke ungguan pada mukosa vagina ,vulva dan serviks akibat meningkatnya hormone estrogen. Warna patrio pun tanpak livide
4.   Kontraksi brackton hicks
Kontraksi yang tidak teratur dan tidak menimbulkan rasa nyeri pada waktu pemeriksaan.
5.   Teraba balotemen
Balotemen adalah gerakan janin yang belum ngaded, terba pada mingu ke 16-18. balotmen adalah tehnik mempalpasi suatu struktur terpung dengan menekan perlahan setruktur tersebut dan merasakan pantulannya
c)        Pemeriksaan test biologis kehamilan positif. Sebagian kemungkinan positif palsu

  D.    Perubahan fisiologis pada kehamlan
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna pada payudara (mammae). Dalam hal ini hormon somatomammotropin, estrogen, dan progesteron mempunyai peranan penting. Perubahan yang terdapat pada wanita hamil ialah antara lain sebagai berikut : 
A.    Perubahan pada organ reproduksi
1)      Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendir membiru (tanda chadwick), kekenyalan/elastisitas vagina bertambah artinya daya renggang bertambah sebagai persiapan persalinan. 
2)      Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umum 16 minggu.
3)      Uterus
Selama kehamilan berat uterus naik dari 60 gr menjadi 1000 gr pada usia kehamilan aterm. Ukurannya menjadi panjang 30cmx23cmx20cm. Seluruh komponen jaringan yang ada dalam uterus berperan dalam pertumbuhan kehamilan. Uterus menjadi tebal, disebut decidua oleh karena pertambahan besar dan jumlah sel baru. Pada awal kehamilan uterus menjadi tebal, tetapi pada akhir kehamilan uterus melar dan menipis, dimana saat kehamilan matang lapisan uterus hanya setebal 0,5 – 1 cm. Bentuk uterus berubah dari seperti buah pir menjadi bulat pada 12 minggu I kehamilan.
4)      Vulva dan perineum
Selama masa kehamilan terjadi peningkatan vaskularisasi yamg menyebabkan pembesaran struktur eksterna vulva dan terjadi hiperemia serta perlunakan jaringan ikat di kulit dan otot-otot perinerum serta vulva. Terjadi hipertropi badan–badan perineum dan deposisi lemak. Pada nulipara kedua labia mayora saling mendekat dan menutupi introitus vagina, pada wanita yang pernah melahirkan atau terjadi cedera vagina kedua labia memisah dan menganga.
5)      Servik
Selama kehamilan terjadi pelebaran servik. Pasokan darah ke servik meningkat akibat dari pengaruh estrogen yang menyebabkan warna ungu pucat yang disebut tanda chadwick. Selaim itu terjadi tekstur jaringan yang lebih lunak pada servik yang disebut tanda goodell.
B.     Perubahan pada sistem endokrin
Kelenjar tiroid dapat membesar sedikit sebagai kompensasi konsentrasi yodium yang rendah, kelenjar hipofise dapat membesar tetapi tidak berperan dalam kehamilan dan kelenjar adrenal tidak berpengaruh.
Adapun hormon yang dapat dijumpai dalam kehamilan sebagai berikut :
1)      Plasenta adalah kelenjar hormon aktif yang khusus untuk kehamilan. Hormon yang dihasilkannya adalah human chorionic gonadotrophin (HCG), estrogen, progesterone dan human placental lactogen (HPL). Semua hormone ini sangat berguna dalam mendukung kehidupan janin dan ibu selama masa kehamilan.
2)      HCG. Hormon ini diproduksi oleh sel tropoblast yang berkembang pada saat mulai menempelnya sel telur yang telah dibuahi. Hormon ini akan dilepaskan ke darah ibu dan akan menstimulus pertumbuhan korpus luteum pada trimester I kehamilan. Corpus luteum ini akan memproduksi hormone estrogen dan progesterone yang merupakan hormone yang sangat pentung untuk mempertahankan kehamilan.
3)      Estrogen. Produksi estrogen pada usia kehamilan sampai dengan 12 minggu diproduksi dalam jumlah besar oleh korpus luteum dan sesudahnya diproduksi oleh plasenta. Fungsinya adalah menstimulus pertumbuhan di dalam uterus. Duktus – duktus dalam mamae. Puting susu ibu dan mempengaruhi vagina. Estrogen juga berperan meretensi atau menahan cairan dan elektrolit dalam jaringan tubuh wanita hamil, menekan ovulasi dan menghambat proses laktasi pada masa kehamilan.
4)      Progesterone. Berfungsi membuat uterus menjadi tebal sehingga bisa digunakan untuk penempelan hasil konsepsi, mematangkan funsi mamae untuk siap memproduksi ASI.
C.     Perubahan pada sistem lain
1)      Perubahan pada system kardiovaskuler
Selama kehamilan diafragma terdorong ke atas secara progresif, jantung terdesak ke atas. Akibatnya apex jantung akan sedikit ke lateral bila dibandingkan dengan posisi wanita normal.
2)      Sistem pernafasan
Wanita hamil kadang mengeluh sesak dan pendek nafas. Ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat uterus yang membesar.
3)      Sistem pencernaan
Semakin bertambahnya umur kehamilan lambung dan usus terdesak oleh uterus yang membesar. Tonus otot – otot saluran pencernaan melemah dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran pencernaan. Reabsorbsi makanan sempurna tetapi akan menimbulkan obstipasi.
4)      Sistem muskuloskeletal
Lordosis yang progresif merupakan komplikasi posisi ke depan akibat uterus yang membesar, lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah tungkai yang pada gilirannya menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah pinggang terutama pada akhir kehamilan.
5)      Sistem urinaria
Pembesaran dan penekanan uterus akibat bertambah besarnya kehamilan mengakibatkan meningkatnya frekuensi kencing.
6)      Sistem integumen
Pada kulit terjadi hiperpigmentasi yaitu pada muka, payudara, perut dan vulva.
7)        Pertambahan berat badan selama hamil berdasarkan IMT
Tabel 1.8
IMT (kg/m2)
Total Kenaikan Yang Disarankan (kg)
Selama Trimester 2 dan 3
Kurus (IMT < 18,5)
12,7-18,1
0,5 kg/minggu
Normal (IMT 18,5 – 23,3)
11,3-15,9
0,4 kg/minggu
Gemuk (IMT 23,3 – 29)
6,8-11,3
0,3 kg/minggu
Obesitas ( IMT > 29)
0,2 kg/minggu
0,2 kg/minggu
Bayi Kembar
15,9-20,4
0,7 kg/minggu

Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan menandakan adanya adaptasi ibu terhadap pertumbuhan janin. Analisis dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa berat badan yang bertambah berhubungan dengan perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan dan lebih dirasakan pada ibu primigravida untuk menambah berat badan pada masa kehamilan.

D.    Tanda Bahaya Kehamilan
1.      Penglihatan Kabur
Penglihatan kabur yaitu masalah visual yang mengindikasikan keadaaan yang mengancam jiwa, adanya perubahan visual (penglihatan) yang mendadak, misalnya pandangan kabur atau ada bayangan.
2.      Bengkak Pada Wajah Dan Jari-Jari  Tangan
Edema ialah penimbunan cairan secara  umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Edema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa sehingga tidak seberapa penting untuk penentuan diagnosis preeklamsia.Selain itu,kenaikan BB ½ kg setiap minggunya dalam kehamilan masih dianggap normal, tetapi bila kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, maka perlu kewaspadaan terhadap timbulnya preeklamsia.
Bengkak  pada  muka  atau tangan,  disertai  sakit  kepala, penglihatan kabur dan kejang Hampir  separuh  dari  ibu  hamil  akan mengalami  bengkak  yang  normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore  hari  dan  biasa  hilang  setelah beristirahat  atau  meninggikan  kaki.
3.      Keluar Cairan Per Vaginam
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester 3. Cairan pervaginam dalam kehamilan normal apabila tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban maupun leukhore yang patologis. Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban pecah sebelum waktunya. Insidensi ketuban pecah dini 10 % mendekati dari semua persalinan dan 4 % pada kehamilan kurang 34 mg.
Perdarahan  vagina  dalam  kehamilan jarang  yang  normal  pada  masa  awal kehamilan.  Ibu  hamil  mungkin  akan mengalami perdarahan yang sedikit di sekitar  waktu  pertama  terlambat haidnya.  Perdarahan  ini  adalah implantasi,  dan  normal  terjadi. 
4.      Gerakan Janin Tidak Terasa
Ibu hamil mulai dapat merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-18 minggu (multigravida, sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya) dan 18-20 minggu (primigravida, baru pertama kali hamil).
Janin  kurang  bergerak  seperti biasanya Ibu  mulai  merasakan  gerakan  janin selama  bulan  ke-5  atau    ke-6, beberapa  ibu  dapat  merasakan gerakan  janin  lebih  awal.  Jika  janin tidur,  gerakannya  akan  melemah. Janin  harus  bergerak  paling  sedikit  3 kali  dalam  periode  3  jam.  Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring  atau  beristirahat  dan  jika ibu  makan  dan  minum  dengan  baik (Pusdiknakes, 2003).
5.      Nyeri Perut Yang Hebat
Nyeri pada abdomen yang hebat.Nyeri  abdomen  yang  tidak berhubungan  dengan  persalinan normal  adalah  tidak  normal.  Nyeri abdomen  yang  mungkin menunjukkan  masalah  yang mengancam  keselamatan  jiwa  adalah nyeri  abdomen  yang  hebat,  menetap, dan  tidak  hilang  setelah  beristirahat.
6.      Pemeriksaan Kardiopulmonary
Pemeriksaan  kardiopulmonary/resusitasi  adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang  mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali

GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN
MATA KULIAH : ASUHAN KEBIDANAN I (KEHAMILAN)

A.  DESKRIPASI
      Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada Mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal dengan bantuan, didasari konsep-konsep, sikap dan keterampilan serta hasil evidence based dalam praktik antenatal yang menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dengan pokok-pokok bahasa konsep terjadinya kehamilan, tanda- tanda kehamilan, perubahan fisiologi ibu hamil dan tanda bahaya pada ibu hamil.

B.   TUJUAN MATA KULIAH
1.   Menjelaskan konsep dasar kehamilan
2.   Mengidentifikasi tanda-tanda kehamlan
3.   Menjelaskan perubahan fisiologis kehamilan
4.   Mengidentifikasi tanda bahaya kehamilan

C.  PROSES PEMBELAJARAN
1. Teori
        Dilaksanakan di kelas dengan menggunakan ceramah, diskusi, seminar dan penugasan
2. Praktik
                       Dilaksanakan di kelas, laboratorium (baik dikampus maupun dilahan praktek) dengan menggunakan metode simulasi, demonstrasi, role play dan bed side teaching.

D.  EVALUASI
1.      Teori
a.      UTS                            :10%
b.     UAS                            :15%

2.      Praktek
a.      Skill Lab                     :40%
b.     Studi Kasus                 :35%


E.  BUKU SUMBER

      Buku Utama

1.    Varney. (1997), Varney’s Midwifery, (BU I)
2.    Bennet, V.R. Brown, L.K. (1993), Myles Textbook for Midwives, (BU 2)
3.    Pusdiknakes; WHO; JHPIEGO, (2001), Buku Asuhan Antenatal, (BU 3)

      Buku Anjuran

1.      Saifuddin, Abdul Bari, dkk (2002), Panduan Praktis pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, (BA. 1)
2.      Sweet B.R. (1997), Mayes Midwifery, (BA. 2)
3.      Murray at all. (2000), A Guide to Effective Care in Pregnancy and Childbirth,(BA. 3)
4.      Balaskas J. (1997), Easy Exercises, (BA. 4)
5.      Nolan M. (2002), Education and Support for Parenting (BA. 5)
6.      Seller P. M. (2000), Midwifery, (BA.6)
7.      MNH, Depkes, USAID, IBI (2002) Komunikasi Efektif (BA. 7)
8.      Pusdiknakes, WHO Jhpiego (2001), Konsep Asuhan Kebidanan
9.      Linda V Walsh, Midwifery – Community – Based Care During The Childbearing Yaar (2001).

RINCIAN KEGIATAN
NO
Tujuan pembelajaran
Pokok bahasan
waktu
teori
praktik
1
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar kehamilan
1.1. Konsep dasar kehamilan
1.1.1. Pengertian kehamilan
1.1.2. Pisiologis terjadinya kehamilan

1 jam
2 jam
2
Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda-tanda kehamilan

2.1 Tanda-tanda kehamilan
2.1.1 Tanda tidak pasti kehamilan
2.1.2 Tanda pasti kehamilan
2.1.3 Tanda kemungkinan hamil
1 jam
2 jam
3
Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan fisiologis pada kehamilan

3.1 Perubahan fisiologis pada kehamilan
3.1.1 Perubahan pada organ
         reproduksi
3.1.2 Perubahan pada sistem
         endokrin
3.1.3 Perubahan pada sistem lain

1 jam
2 jam
4
Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda bahaya kehamilan


4.1 Tanda Bahaya Kehamilan
  4.1.1 Bengkak Pada Wajah Dan
            Jari-Jari  Tangan
  4.1.2 Keluar Cairan Per Vaginam
  4.1.3 Gerakan Janin Tidak Terasa
  4.1.4 Nyeri Perut Yang Hebat
 4.1.5Pemeriksaan Kardiopulmonary
1 jam
2 jam