PSIKOLOGI BEHAVIORISTIK
1.
Pengertian
Psikologi behaviorisme adalah suatu
teori belajar yang memandang kehidupan manusia terdiri atas unsur-unsur yang
saling berhubungan satu dengan lainnya. Teori ini sangat menekankan pada
perilaku yang dapat diamati dan diukur. Adapun ciri dari rumpun teori
behaviorisme ini adalah:
a.
Mengutamakan unsur-unsur atau
bagian-bagian kecil
b.
Lebih bersifat mekanistis
c.
Menekankan pentingnya latihan
d.
Mementingkan pembentukan reaksi atau
respon
e.
Menekankan peranan lingkungan dalam
proses pembelajaran.
Behaviorisme adalah sebuah
aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B.atson pada tahun 1913 yang
berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsure subyek tunggal psikologi.
Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta
memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi
terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan
laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam
bawah sadar yang tidak tampak).
Behaviorisme secara keras
menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari
psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan
demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen
seperti yang dipercayai oleh strukturalism. Berarti juga behaviorisme sudah melangkah
lebih jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan
diri pada proses-proses mental.
Behaviorisme ingin
menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan
diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya
manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan
stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya.
Lingkungan yang buruk akan
menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia
baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan ilmiah yang
sungguh-sungguh objektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka,
semua peristilahan yang bersifat subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan,
bahkan termasuk berpikir dan emosi, sejauh kedua pengertian tersebut dirumuskan
secara subjektif.
Fungsionalisme Menjadi dasar
bagi behaviorisme melalui pengaruhnya pada tokoh utama behaviorisme, yaitu
Watson. Watson adalah murid dari Angell dan menulis disertasinya di University
of Chicago. Dasar pemikiran Watson yang memfokuskan diri lebih proses mental
daripada elemen kesadaran, fokusnya perilaku nyata dan pengembangan bidang
psikologi pada animal psychology dan child psychology adalah pengaruh dari
fungsionalisme. Meskipun demikian, Watson menunjukkan kritik tajam pada
fungsionalisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar