BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul: Hubungan Status Gizi Pada Balita Dengan
Kejadian Diare di Puskesmas Sukamaju
tahun 2014
B. Perumusan
masalah
“Apakah
ada hubungan status gizi pada balita dengan kejadian diare di Puskesmas
Sukamaju tahun 2014?”
C. Tujuan
Penelitian
1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui
Hubungan Status Gizi Pada Balita Dengan Kejadian Diare di Puskesmas Sukamaju
tahun 2014
2.
Tujuan Khusus
a.
Mengidentifikasi Status Gizi dengan
kejadian Diare pada Balita di Puskesmas Sukamaju tahun 2014
b.
Mengidentifikasi kejadian Diare pada
Balita di Puskesmas Sukamaju tahun 2014
c.
Menganalisis hubungan Status Gizi dengan
kejadian Diare pada Balita di Puskesmas Sukamaju tahun 2014
BAB
II
METODE
A.
Kerangka Konsep
|
||||||
|
||||||
B. Variabel
Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan yaitu variabel
independent (Status Gizi ) dan variabel dependen ( Kejadian Diare).
C.
Definisi
Oprasional (DO)
variabel
|
Definisi Operasional
|
Alat Ukur
|
Hasil Ukur
|
Skala Ukur
|
Status gizi
|
Ukuran keberhasilan dalam pemenuhan
nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan umur menurut NCHS
|
Diukur dengan
timbangan dacin
(BB/U)
|
Katagori:
a.
Gizi lebih
(>2SD)
b.
Gizi baik
(-2
SD s/d 2SD)
c.
Gizi kurang
(-3
SD s/d <-2 SD)
d.
Gizi buruk
(< -3 SD)
|
Ordinal
|
Kejadian diare
|
Buang air besar (defekasi)
dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam
tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengan padat, dapat disertai frekuensi
yang meningkat
|
Registir
|
Katagori:
a.
Diare
b.
Tidak diare
|
Nominal
|
D. Hipotesis
Penelitian.
Ho : Tidak Ada Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian
Diare di Puskesmas Sukamaju tahun 2014”
Ha : Ada Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare di
Puskesmas Sukamaju tahun 2014”
E. Pengolahan
Data.
Editing :
Memperbaiki data sekunder yang didapatkan apakah sudah cukup baik sebagai upaya
menjaga kualitas data agar dapat diproses lebih lanjut
Coding :
memberikan
kode tertentu tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam analisa data.
Pada Kejadian Diare: Balita Diare di beri kode (1) ,
Balita yang tidak diare diberi kode (2).
Status Gizi Balita :Balita gizi baik diberi kode (1), Balita
gizi Buruk diberi kode (2)
Entry :
memasukkan data secara manual ataupun menggunakan komputer
Tabulating :
membuat tabel-tabel frekuensi sesuai
dengan sub variabel yang diteliti kemudian di prosentasekan.
F. Analisis
Data
Untuk mengetahui adanya hubungan umur dan status
gizi dengan kejadian diare pada balita dengan menggunakan uji statistik chi
sequare, dan menggunkan alat bantu SPSS.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Distribusi
status gizi balita
Status
gizi
|
Jumlah
|
%
|
Baik
|
20
|
45,5
|
Buruk
|
24
|
54,5
|
Total
|
44
|
100
|
Berdasarkan
tabel di atas menunjukkan bahwa
status gizi balita tertinggi adalah gizi buruk sebanyak 24 orang (54,5
%) dan terendah dengan gizi baik sebanyak 20 orang (45,5%).
2.
Distribusi
kejadian Diare
Kejadian
diare
|
Jumlah
|
%
|
Diare
|
24
|
54,5
|
Tidak
diare
|
20
|
45,5
|
Total
|
44
|
100
|
Berdasarkan
tabel di atas menunjukkan bahwa kejadian diare pada balita sebanyak 24
orang (54,5 %) dan balita yang tidak diare sebanyak 20 orang (45,5 %).
3.
Analisa data status gizi pada balita
Status
Gizi
|
Kejadian
|
Jumlah
|
||||
|
Diare
|
%
|
Tidak
Diare
|
%
|
N
|
(%)
|
Baik
|
6
|
13,6
|
14
|
31,8
|
20
|
45.4
|
Buruk
|
18
|
41
|
6
|
13,6
|
24
|
54,6
|
Jumlah
|
24
|
54,6
|
20
|
45,4
|
44
|
100
|
Berdasarkan
tabel diatas menunjukkan bahwa balita yang mengalami diare dengan status gizi buruk sebanyak 18 orang (41%). Sedangkan balita yang tidak diare berstatus gizi bauruk sebanyak 6 orang (13,6%).
BAB IV
KESIMPULAN
A. Setelah
dilakukan uji statistik dengan menggunakan Chi Square pada status gizi balita diperoleh
bahwa Ada hubungan antara Status gizi dengan kejadian diare pada balita, dimana
nilai p (0,003) < α (0.05).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar