COOPERATIVE
LEARNING
A.
Pengertian
Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah suatu
strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama
dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang
teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Dimana pada
tiap kelompok tersebut terdiri dari siswa-siswa berbagai tingkat kemampuan,
melakukan berbagai kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang
materi pelajaran yang sedang dipelajari. Setiap anggota kelompok bertanggung
jawab untuk tidak hanya belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu
rekan belajar, sehingga bersama-sama mencapai keberhasilan. Semua Siswa
berusaha sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan melengkapinya.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga
tujuan pembelajaran yaitu Hasil belajar akademik, penerimaan terhadap
perbedaan individu, dan pengembangan keterampilan sosial.
B.
Prinsip Model Pembelajaran
Kooperatif Yaitu:
1. Saling ketergantungan positif
2. Tanggung jawab perseorangan
3. Tatap muka
4. Komunikasi antar anggota
5. Evaluasi proses kelompok
- Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif sebagai berikut.
1.
Siswa
dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi
dasar yang akan dicapai.
2.
Kelompok
dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat
kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari
ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
3.
Penghargaan
lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.
D. Manfaat
dari Cooperative Learning antara lain:
1. meningkatkan aktivitas belajar siswa
dan prestasi akademiknya
2. membantu siswa dalam mengembangkan
keterampilan berkomunikasi secara lisan
3. mengembangkan keterampilan
sosial siswa
4. meningkatkan rasa percaya diri siswa
5. membantu meningkatkan hubungan
positif antar siswa.
E. Model Evaluasi belajar Cooperative
Learning
Dalam model pembelajaran cooperative
learning terdapat tiga model evaluasi, ketiga model evaluasi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Model Evaluasi Kompetisi
Pada sistem peringkat jelas
menanamkan jiwa kompetitif, karena sejak masa awal pendidikan formal, siswa
dipacu agar bisa menjadi lebih baik dari teman-teman sekelas, sehingga siswa
yang jauh melebihi kebanyakan siswa yang dianggap berprestasi, yang
kemampuannya berada di bawah rata-rata kelas dianggap gagal atau tidak
berprestasi.
2. Model Evaluasi
Individual
Dalam sistem ini, sistem siswa belajar
dengan pendekatan dan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri.
Anak didik tak bersaing dengan siapa-siapa, kecuali bersaing dengan diri mereka
sendiri. Teman-teman satu kelas dianggap tidak ada karena jarang interaksi
antar siswa di kelas. Berbeda dengan sistem penilaian peringkat, dalam
penyajian individual guru menetapkan standar untuk setiap murid.
3. Model Evaluasi Cooperative Learning
Sistem ini menganut
pemahaman homohomini soclus. Falsafah ini menekankan saling
ketergantungan antar makhluk hidup. Kerjasama merupakan kebutuhan
yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup. Prosedur sistem
penilaian Cooperative Learning diantaranya adalah
tanggung jawab pribadi dan kelompok. Jadi siswa mendapat nilai pribadi dan
nilai kelompok.
F . Pengelolaan Kelas Menurut Model
Cooperative Learning
1. Pengelompokan
a. Kelompok homogen (Ability grouping)
adalah praktik memasukkan beberapa siswa dengan kemampuan yang setara dalam
kelompok yang sama.
b. Pengelompokan heterogenitas
(kemacam-ragaman) dibentuk dengan memperhatikan keanekaragaman gender, latar
belakang social,ekonomi dan etnik serta kemampuan akademis.
2. Semangat gotong-royong
Dalam proses pembelajaran ini, agar
berjalan secara efektif maka semua anggota kelompok hendaknya mempunyai
semangat bergotong royong yaitu dengan cara membina niat dan semangat dalam
bekerja sama.
G. Langkah-Langkah dalam Cooperative
Learning
Langkah-langkah pembelajaran
cooperative learning dapat dituliskan dalam table sebagai berikut :
Langkah
|
Indikator
|
Tingkah
Laku Guru
|
Langkah
1
|
Menyampaikan
tujuan dan memotivasi siswa.
|
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang
akan dicapai serta memotivasi siswa.
|
Langkah
2
|
Menyajikan
informasi
|
Guru
menyajikan informasi kepada siswa
|
Langkah
3
|
Mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
|
Guru
menginformasikan pengelompokan siswa
|
Langkah
4
|
Membimbing
kelompok belajar
|
Guru
memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompokkelompok belajar
|
Langkah
5
|
Evaluasi
|
Guru
mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah
dilaksanakan
|
Langkah
6
|
Memberikan penghargaan
|
Guru
memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar