Jumat, 08 Mei 2015

Cooperative Learning



COOPERATIVE  LEARNING
  A.    Pengertian Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Dimana pada tiap kelompok tersebut terdiri dari siswa-siswa berbagai tingkat kemampuan, melakukan berbagai kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk tidak hanya belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga bersama-sama mencapai keberhasilan. Semua Siswa berusaha sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan melengkapinya. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yaitu  Hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu, dan pengembangan keterampilan sosial.
  B.     Prinsip Model Pembelajaran Kooperatif  Yaitu:
1.      Saling ketergantungan positif
2.      Tanggung jawab perseorangan
3.      Tatap muka
4.      Komunikasi antar anggota
5.      Evaluasi proses kelompok
  1. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif sebagai berikut.
1.      Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
2.      Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
3.      Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.
   D.    Manfaat dari Cooperative Learning antara lain:
1.      meningkatkan aktivitas belajar siswa dan prestasi akademiknya
2.      membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berkomunikasi secara lisan
3.      mengembangkan keterampilan sosial siswa
4.      meningkatkan rasa percaya diri siswa
5.      membantu meningkatkan hubungan positif antar siswa.

  E.     Model Evaluasi belajar Cooperative Learning
Dalam model pembelajaran cooperative learning terdapat tiga model evaluasi, ketiga model  evaluasi tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Model Evaluasi Kompetisi
Pada sistem peringkat jelas menanamkan jiwa kompetitif, karena sejak masa awal pendidikan formal, siswa dipacu agar bisa menjadi lebih baik dari teman-teman sekelas, sehingga siswa yang jauh melebihi kebanyakan siswa yang dianggap berprestasi, yang kemampuannya berada di bawah rata-rata kelas dianggap gagal atau tidak berprestasi.
2.      Model Evaluasi Individual                         
Dalam sistem ini, sistem siswa belajar dengan pendekatan dan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Anak didik tak bersaing dengan siapa-siapa, kecuali bersaing dengan diri mereka sendiri. Teman-teman satu kelas dianggap tidak ada karena jarang interaksi antar siswa di kelas. Berbeda dengan sistem penilaian peringkat, dalam penyajian individual guru menetapkan standar untuk setiap murid.
3.      Model Evaluasi Cooperative Learning
Sistem ini menganut pemahaman  homohomini soclus. Falsafah ini menekankan saling ketergantungan antar makhluk hidup. Kerjasama  merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup. Prosedur sistem penilaian Cooperative Learning   diantaranya adalah tanggung jawab pribadi dan kelompok. Jadi siswa mendapat nilai pribadi dan nilai kelompok.
   F .     Pengelolaan Kelas Menurut Model Cooperative Learning
1.      Pengelompokan
a.    Kelompok homogen (Ability grouping) adalah praktik memasukkan beberapa siswa dengan kemampuan yang setara dalam kelompok yang sama.
b.   Pengelompokan heterogenitas (kemacam-ragaman) dibentuk dengan memperhatikan keanekaragaman gender, latar belakang social,ekonomi dan etnik serta kemampuan akademis.
2.      Semangat gotong-royong
Dalam proses pembelajaran ini, agar berjalan secara efektif maka semua anggota kelompok hendaknya mempunyai semangat bergotong royong yaitu dengan cara membina niat dan semangat dalam bekerja sama.


   G.    Langkah-Langkah dalam Cooperative Learning
Langkah-langkah pembelajaran cooperative learning dapat dituliskan dalam table sebagai berikut :
Langkah
Indikator
Tingkah Laku Guru
Langkah 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa.
Langkah 2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa
Langkah 3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menginformasikan pengelompokan siswa
Langkah 4
Membimbing kelompok belajar
Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompokkelompok belajar
Langkah 5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah  dilaksanakan
Langkah 6
Memberikan penghargaan
Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar